MANFAAT DANA DESA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN



LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI TAHAP PELAKSANAAN DATA DAN INFORMASI TENTANG MANFAAT DANA DESA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

TANGGAL            : 29 November 2018
                               
Dari Tanggal 26 November 2018 s.d 28 November 2018

Pemantauan dan Evaluasi Tahap Pelaksanaan Penyusunan Data dan Informasi Tentang Manfaat Dana Desa di Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan tanggal 26 s.d 28 November 2018. Pemantauan dan evaluasi dilakuakn oleh tim Universitas Sriwijaya dan Tim dari Kemendes bertempat di desa sedyamulyo, Kecamatan Meisuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai salah satu desa sampel. Dari hasil pemantauan dan evaluasi dapat kami sampaikan poin penting sebagai berikut :
A.      Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Tentang Manfaat Dana Desa

Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Tentang Manfaat Dana Desa di Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan oleh Tim Peneliti dari Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan. Universitas Sriwijaya (Unsri) adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pertama di Sumatera Selatan yang diresmikan menjadi PTN pada tanggal 29 Oktober tahun 29175 oleh Presdien Ir. Soekarno berdasarkan kepres No. 696/M tahun 1960, dengan rektor Pertama drg. M. Isa. Saat ini Unsri memiliki 2 kampus. Kampus pusat di Indralaya dan Kampus pertama di Palembang.

Sejak diresmikan menjadi PTN, Universitas Sriwijaya telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dari aspek kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, sarana dan prasarana. Universitas Sriwijaya asalah satu universitas negeri besar di Pulau Sumatera memiliki tanggungjawab moral untuk memajukan kualitas sumberdaya manusia Indonesia secara umum dan kualitas sumberdaya manusia Sumatera Selatan secara khusus. SDM yang berkualitas sangat diharapkan dalam rangka menjawab tantangan global.

UNSRI memiliki 10 Fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Sebagai Perguruan Tinggi Terkemuka di jazirah Sumatera, Unsri secara aktif memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan 2853 desa dan 14 kabupaten/Kota yang ada diwilayah ini. Secara umum perkembangan status desa di Provinsi Sumsel mengalami perkembangan yang sangat baik. Desa sangat tertinggal tahun 2015 sebanyak 1990 desa kemudian menurun menjadi 1640 desa pada tahun 2018.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Penyusunan Data dan Informasi tentang manfaat Dana Desa telah dibentuk tim Pelaksana Kegiatan Universitas Sriwijaya yang terdiri dari : 1) Pengarah 2) Penanggungjawab/Ketua 3) Narasumber 4) Tenaga Penunjang Administrasi  5) Tenaga Penunjang Operator Komputer 6) Enumerator dan Analisa Data

B.      Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

1.      Kesesuaian Desa Sampel (sesuai)
Lokasi kegiatan dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pemilihan sampel lokasi desa berdasarkan 5 kategori status desa mengacu pada Indeks Desa Membangun (IDM) yaitu Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju dan Desa Mandiri, yang memiliki IDM paling mendekati rata rata desa dengan 5 kategori tersebut.
Dari hasil pemilihan sampel desa dengan status perkemangan berdasarkan IDM di Kabupaten Ogan Komering Ilir, kondisi real yang ada di Kabupaten OKI terdapat 5 (lima) kriteria desa, yaitu Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju, dan Desa Mandiri. Untuk memenuhi jumlah sampel 5 desa, ditentukan berdasarkan proporsional atau status desa yang paling dominan di Kabupaten OKI. Dalam penentuan sampel 5 desa sesuai kesepakatan waktu kick meeting di Jakarta.

Kelima Desa sampel berdasarkan status perkembangan desa di Kabupaten Ogan Komerig Ilir (OKI) sebagai berikut :
a.      Desa Pulau Gemantung Barat, Kecamatan Tanjung Lubuk (Sangat Tertinggal)
b.      Desa Lubuk Ketepeng, Kecamatan Jejawi (Tertinggal)
c.       Desa Sedya Mulyo, Kecamtan Mesuji Raya (Berkembang)
d.      Desa Muara Burnai II, Kecamatan Lempuing Jaya (Maju)
e.      Desa Tugumulyo, Kecamatan Lempuing (Mandiri)

2.       Kesesuaian Pemilihan Responden dan Informan

a.       Kesesuaian Pemilihan responden (Sesuai)
Untuk menjaring data kuantitatif ditentukan responden sebanyak 20 responden berdasarkan status keluarga yang ditentukan dalam juknis adalah status keluarga berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BKKBN

b.      Kesesuaian Pemilihan Informan (Sesuai)
Untuk menjaring data kualitatif informan terpilih yaitu Kepala Desa, perangkat Desa, Pendamping, BPD, tokoh masyarakat, lembaga ekonomi desa, kelompok pemuda (Karang Taruna), kelompok wanita (Kader PKK, Kader Posyandu), Keluarga Pra sejahtera dan Sejahtera (berdasarkan rekomendasi desa)

3.       Ketercapaian Kuantitas (%) Pengisian Instrumen Pengumpulan Data (>95%)

a.               Jumlah Desa per Kabupaten menurut status (Lampiran 1), hasil pengisian >95%
b.      Perubahan Status Desa Tahun 2015 dan 2018 perkabupaten (Lampiran 2), hasil pengisian >95%

Adanya alokasi dana desa telah meningkatkan status desa desa di Provinsi Sumsel. Telah terjadi peningkatan status desa pada tahun 2018 jika dibandingkan pada tahun 2015. Pada tahun 2015 tercatat jumlah desa sangat tertinggal sebanyak 290 desa, desa tertinggal sebanyak 1.990 desa, desa berkembang sebanyak 553 desa, desa maju sebanyak 19 desa dan tidak ada desa mandiri. 

Dengan adanya alokasi dana desa, telah terjadi peningkatan status desa pada tahun 2018 yaitu tercatat jumlah desa sangat teringgal sebayak 180 desa, desa tertinggal sebanyak 1.640 desa, desa berkembang sebanyak 981 desa, dan desa maju sebanyak 51 desa serta desa mandiri ada 1.
c.    Dinamika Perubahan Status Desa Menurut Dimensi, (Lampiran 3), belum selesai dibuat
d.    Penggunaan Dana Desa Menurut Bidang Pembangunan Desa (Lampiran 4)
e.    Pemanfaatn Dana Desa untuk Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa (Lampiran 5), hasil pengisian <50%. Kendala di desa desa sampel 2 desa belum mempunyai lembaga ekonomi baik Bumdes, Koperasi dan LKM, hanya tiga desa yang memiliki SK Bumdes (kegiatan usaha sudah ada namun belum maksimal). Disarankan pada pendamping untuk lebih mensupport terbentunya Bumdes.
f.    Pedoman wawancara Pemanfaatan Dana Desa untuk pengembangan ekonomi desa (Lampiran 6) hasil pengisian <50%.
g.       Pengumpulan data kontribusi dana desa terhadap perubahan status desa (Lampiran 8), hasil pengisian antara 50% - 70%.
h.      Kuisioner untuk Rumah Tangga (Lampiran 9) semua terisi
i.         Panduan wawancara Inovasi Desa (lampiran 10). Terisi

4.       Kesesuaian Substansi pengisian instrumen pengumpulan data

a.    Kesesuaian substansi jumlah desa perkabupaten menurut status (Lampiran 1), kesesuaian substansi sesuai
b.     Kesesuaian substansi perubahan status desa tahun 2015-2018 perkabupaten (Lampiran 2), kesesuaian substansi sesuai
c.    Kesesuain substansi Dinamika Status desa menurut dimensi (lampiran 3), belum selesai dikerjakan
d.  Kesesuaian substansi Penggunaan Dana Desa menurut Bidang Pembangunan Desa (Lampiran 4), substansi sesuai
e.   Kesesuaian substansi Penggunaan Dana Desa untuk Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa (Lampiran 5), substansi sesuai
f.    Kesesuaian substansi pedoman wawancara Pemanfaatn Dana Desa untuk pengembangan ekonomi desa (lampiran 6) Sesuai
g.   Kesesuaian substansi pengumpulan data kontribusi dana desa terhadap perubahan status desa (Lampiran 8). Sesuai
h.      Kesesuaian substansi Kuisioner Rumah Tangga (Lampiran 9) Sesuai
i.     Kesesuaian substansi pada Panduan Wawancara Inovasi desa dalam pemanafatan dana desa (lapiran 10). Sesuai

C.    Hasil Kunjungan di Desa Sedyamulyo Kecamatan Mesuji Raya
Di desa Sedyamulyo dilakukan pertemuan di Kantor Desa yang dihadiri oleh kades, perwakilan kecamatan, aparatur desa, pendamping, enumerator dan warga terpilih. Poin penting dari hasil pertemuan tersebut sbb :

1.  Responden yang diambil oleh Tim Universitas Sriwijaya sebanyak 20 responden dengan kriteria respondes prasejahtera dan sejahtera berdasrkan informasi aparat desa dan observasi lapangan karena tidak tersedianya data keadan masyarakat di desa. Penentuan kriteria responden dengan melihat pekerjaan dan kondisi rumah yang dilihat dari atapnya (dari seng atau rumbai), dinding kayu atau tembok, lantai tanah, semen atau ubin.

2.    Desa Sedyamulyo adalah desa berkembang . Dengan adanya dana desa, telah dilakukan pembangunan infrastruktur dengan pengerasan kerikil, pembangunan balai pertemuan desa, perbaikan sarana pendidikan dan olahraga serta sarana lain

3.     Desa sedyamulyo mempunyai potensi pengembangan di bidang tanaman lain seperti sayur mayur dan buah buahan namun terkendal oleh pemasaran. Sedangkan saat ini perkebunan sawit adalah andalan warga desa, karena sebagai petani inti plasma hasil sawit mereka segera di serap oleh pabrik.

4.   Di desa Sedyamulyo persaudaraan gotong royong masih sangat erat terjalin. Hal ini terjadi karena kultur yang homogen. Desa Sedyamulyo adalah desa transmigran taun 80 an yang berasal dari Bayuwangi.

5.   Tejadi peningkatan kegiatan PAUD, PKBM, Paket ABC, pusat ketrampilan dan mengaji buat anak anak. Hal ini karena terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat di desa Sedyamulyo tentang pendidikan. Pendidikan formal yang tersedia saat ini adalah TK dan SD.  Untuk SMP, SMA dan PT. Warga menyekolahkan anak anaknya ke luar desa bahkan keluar provinsi

6.  Tejadi peningkatan bidang sarana kesehatan, layanan kesehatan di desa berupa pos pelayanan kesehatan pembantu, bidan dan sarana ambulan

7.     Di bidang ekonomi masyarakat Sedyamulyo masih mudah memasarkan panen hasil perkebunan sawit mereka. Hal ini dikarenakan warga Sedyamulyo adalah petani inti plasma dimana sawit langsung diserap oleh pabrik. Cuma saat ini harga sawit sedang turun, hingga IDM ekonmi juga menurun.

8.   Secara keseluruhan meski ada peningkatan nilai IDM namun status Sedyamulyo sejak tahun 2015 hingga 2018 masih berkembang

Demikian laporan hasil pemantauan dan supervisi pelaksanaan pengumpulan data manfaat dana desayang dilaksanakan oleh Universitas Sriwijaya di Provinsi Sumatera Selatan

Previous
Next Post »
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Membangun Desa

BUMDES PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA PAKSEBALI KLUNGKUNG

    PENDAHULUAN   Bebas Sampah adalah Tujuan dan Cita-Cita Pertumbuhan pesat di sektor industri pariwisa...